Konon Manusia Bisa Orgasme Lewat Pikiran, Benarkah? Aku Coba Praktik Sendiri

Redaksi New Jurnalis
0


LIHM.OR.ID - Dapat dibilang saya orangnya suka berpetualang di ranjang. Jika terdapat style baru yang menarik dicoba, saya tidak sungkan mengetesnya biar kehidupan seks enggak hambar. Begitu pula dikala memuaskan hasrat individu.


Saya senantiasa penasaran, terdapat gak sih metode kilat menggapai klimaks? Semacam yang kita tahu, membangkitkan gairah gampang- gampang sulit. Hendak berabe jika kita salah langkah dikit. Yang terdapat mood dapat langsung lenyap.


Baru- baru ini, saya menemukan data jika orgasme dapat terjalin tanpa sentuhan sekali juga. Katanya, kita lumayan memusatkan benak pada tenaga badan buat hingga ke puncak kenikmatan. Metode ini dipercaya“ berakar dari aplikasi Tantra serta Tao” yang sudah dipraktikkan ribuan tahun lamanya. Selaku pengganti tangan, kita hendak terangsang lewat latihan respirasi, hipnosis ataupun meditasi.


Saya langsung membatin, seriusan nih? Apa iya segampang itu? Bila memanglah kita dapat orgasme melalui benak, bukankah itu maksudnya kita bakalan‘ becek’ selama waktu? Tetapi semacam kata pepatah, kita baru dapat ketahui efisien ataupun enggak sehabis mencobanya. Ayo, ikuti eksperimen yang saya jalani sepanjang seminggu.


Hari Awal: Hipnosis Erotis Dalam suasana wajar, hipnoterapi umumnya dipraktikkan buat memaksimalkan benak dasar sadar ke arah yang lebih positif. Metode ini nyatanya pula dapat menolong kebutuhan intim kita, ataupun seenggaknya seperti itu yang diyakini komunitas hipnosis erotis. Subreddit ini beranggotakan lebih dari 100. 000 orang, serta ada begitu banyak cerita yang memamerkan bagian kesukaan mereka. Dari testimoninya, metode tersebut bukan kaleng- kaleng.


Pengobatan hipnosis erotis dapat dipraktikkan langsung bersama ahlinya, tetapi saya seleksi yang mudah saja. Saya mencobanya di rumah sembari mencermati rekaman suara yang tujuannya bawa kita ke alam dasar sadar. Dalam kondisi hipnosis, benak mengajak kita merasakan seolah- olah terdapat sensasi kenikmatan sensual pada badan kita. Bila benar klaimnya hipnoterapi sanggup menghentikan Kerutinan merokok, jadi sepatutnya metode ini dapat buat kita puas sampai muncrat dong?


Saya individu agak skeptis hendak khasiat hipnoterapi secara totalitas, tetapi siapa sangka saya berhasil menembus alam dasar sadar. Pengakuan dosa: suara instruktur yang lembut nyaris meninabobokan pikiranku. Saya hampir terlelap di tengah tahap gara- gara kelewat rileks.


Rekamannya lambat- laun berganti horni. Alih- alih berikan sugesti, instruktur malah menyuruhku memicu klitoris dengan membayangkan stimulasi yang sempat terjalin lebih dahulu. Saya berupaya keras merasakan sensasi pada klitoris, tetapi enggak dapat. Entah sebab saya dari dini telah enggak yakin hipnoterapi, ataupun keadaan rileks tidaklah gayaku mencapai kepuasan.


Saya baca- baca lagi utas di Reddit, serta bagi sebagian orang, kita butuh latihan lumayan lama buat mengoptimalkan kenikmatan dari dalam badan. Yah, baiklah. Saya coba lagi kapan- kapan.Hari Kedua: Respirasi Orgasme Uhhh… yang namanya orgasme tentu buat nafas kita tersengal- sengal, bukan? Apa iktikad dari“ respirasi orgasme”? Kedengarannya kok enggak masuk ide, ya…


Bagi hasil penelusuranku, orgasme hendak lebih dahsyat bila metode respirasi dalam dicoba bertepatan dengan stimulasi raga. Tetapi, banyak panduan online mengklaim bukan perihal mustahil buat mempraktikkannya tanpa sentuhan.


Buat tata cara ini, saya menarik nafas dalam- dalam kemudian membuangnya lambat- laun sembari menjepit paha serta menggoyangkan pinggul. Saya nyaris sukses! Walaupun jika boleh jujur, saya kayaknya terangsang oleh gerakan tubuh, bukan sebab mengendalikan respirasi. Yup, kita enggak dapat menyebutnya kendali benak.


Nyatanya cuma orang- orang yang“ telah pro” yang sanggup mengendalikan nafas sampai berorgasme tanpa sentuhan apa juga.Akhirnya, saya mengakui seks maupun masturbasi hendak lebih hot bila kita bisa mengendalikan nafas supaya rileks serta menikmati momennya. Tetapi kita perlu sentuhan biar kian menggelora.


Hari Ketiga: Coregasm Tata cara ini cukup rumit.“ Coregasm” bisa jadi terdengar semacam tren fitness kekinian yang gaje, tetapi sesungguhnya sebutan itu awal kali diusulkan nyaris 7 dekade kemudian. Konsepnya kurang lebih begini: Berolahraga yang diselingi senam Kegel hendak membebaskan endorfin yang sanggup menimbulkan orgasme. Demi kemaslahatan bersama, saya memutuskan berolahraga sendiri di rumah sembari nonton video bimbingan ala penyanyi ikonik Cher.


Saran latihan buat“ coregasm” biasanya meliputi latihan perut serta angkat beban, yang pastinya hendak kulakukan demi keberhasilan orgasme. Idealnya, campuran latihan serta senam Kegel buat saya kilat basah. Tetapi tampaknya? Nihil. Bukannya horni, saya malah letih. Pengin rebahan aja. Malas ngapa- ngapain. Ya maklum, namanya pula udah Kerutinan mager.


Hari Keempat: Lucid Dream Lucid dream menggambarkan keadaan kita sadar lagi bermimpi, serta terkadang kita dapat mengatur mimpi supaya berjalan cocok kemauan kita.Tata cara ini terdengar sangat menjanjikan untukku, mengingat saya cukup kerap mimpi ena- ena. Kali ini saya janji hendak bersungguh- sungguh biar eksperimennya berhasil.


Daaan… lagi- lagi hasilnya mengecewakan. Nyatanya mempraktikkan lucid dream enggak segampang bayanganku. Kalian perlu latihan hingga dapat terpelihara dengan sendirinya di tengah mimpi. Kalaupun kalian telah terbiasa lucid dreaming, belum pasti kalian bisa mendongkrak nafsu melalui alam mimpi.Saya berupaya bangun kala diriku hendak pulas, kemudian membayangkan fantasi seks saat sebelum mulai tidur lagi. Hendak namun, yang terjalin malah saya tertidur pulas tanpa mimpi.


Dari seluruh percobaanku merasakan kenikmatan intim melalui benak, kayaknya hanya hipnosis yang nyaris sukses. Itu juga ujung- ujungnya buat saya merinding, bukannya sange. Hmm… Bisa jadi hasilnya hendak berbeda jika saya telaten mempraktikkannya. Tetapi sayangnya, saya mager. Udah sangat lezat gunakan vibrator.


@Ginatonic 

Post a Comment

0Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*