Barometer Penyakit

Cak Lubis Official
0


LIHM - Pada umumnya, penyakit bukan sebutan yang sering diucapkan saat periksa ke dokter atau berkonsultasi dengan perawat, melainkan keluhan atau kerusakan dalam tubuh. Kita perlu menempatkan hal ini dengan lebih tepat. Perlu diketahui, penyakit sejatinya ada empat. 


Mungkin saja hal semacam ini masih terasa asing di telinga sebagian kita. Keempat penyakit itu adalah amarah, iri, dengki, dan sombong. Inilah sebutan penyakit yang sebenarnya. Empat hal tersebut merupakan pangkal utama penyebab tubuh kita rusak. Stroke, maag akut, diabetes, dan berbagai macam penyakit lainnya, itu hanya istilah sebutan keluhan kerusakan tubuh.


Pertama, amarah. Pangkal amarah membuat rusaknya pembuluh darah sehingga kinerjanya menjadi kurang maksimal. Akibatnya, peredaran darah tidak optimal, lambatnya kinerja pembuluh darah (tak stabil), tubuh melemah, energi berkurang, dan denyut jantung melemah.


Pembuluh darah yang pecah dapat menjadi kondisi medis serius dan membutuhkan perhatian sesegera mungkin. Ada beberapa jenis pembuluh darah yang bisa pecah, termasuk arteri, vena, dan kapiler. Pembuluh darah arteri membawa darah kaya oksigen dari jantung ke organ-organ tubuh. Jika arteri pecah, ini dapat menyebabkan pendarahan yang hebat dan berpotensi mengancam nyawa. Pecahnya arteri sering kali terkait dengan kondisi medis seperti aneurisma atau cedera trauma serius. 


Adapun pembuluh darah vena, ia membawa darah kembali ke jantung. Meskipun pecahnya vena cenderung tidak seberbahaya pecahnya arteri, namun hal ini masih tetap saja bisa menyebabkan pendarahan yang signifikan dan memerlukan perhatian medis. Cedera trauma atau varises yang parah dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah vena.


Amarah dan stres yang kuat dapat menyebabkan dampak negatif pada sistem kardiovaskular, termasuk pembuluh darah. Ketika seseorang merasa marah atau stres, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalina. Hormon-hormon ini dapat menyebabkan perubahan dalam sistem kardiovaskular. Amarah dan stres dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah secara sementara. 


Tekanan darah yang tinggi secara kronis dapat merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Jika amarah dan stres tidak diatasi dengan baik dan menjadi kondisi yang berkepanjangan, dampak negatif pada pembuluh darah dan sistem kardiovaskular secara keseluruhan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, dan komplikasi lainnya.


Pangkal selanjutnya ialah iri. Perasaan iri yang berkepanjangan dan tidak sehat dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan tubuh manusia. Perasaan iri yang berkepanjangan dapat menyebabkan stres kronis. Stres yang berlebihan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh serta membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi. 


Stres juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, gangguan pencernaan, dan gangguan tidur. Perasaan iri yang intens dapat merusak hubungan sosial dengan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial, kesepian, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Penelitian juga telah menunjukkan bahwa dukungan sosial yang kurang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik.


Pangkal ketiga adalah Dengki. Dengki atau rasa iri yang intens dan berkepanjangan dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan tubuh manusia. Dengki yang kuat dapat menyebabkan stres yang berkepanjangan. Stres kronis dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit. Hal ini dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi, penyakit kardiovaskular, gangguan pencernaan, masalah tidur, dan gangguan kecemasan.


Pangkal terakhir adalah sombong, yakni perilaku arogan yang berkepanjangan dapat memiliki dampak negatif pada hubungan sosial dan kesejahteraan mental seseorang, tetapi dampak langsung pada tubuh fisik tidak terlalu signifikan. Sikap sombong dapat menyebabkan isolasi sosial karena orang-orang mungkin tidak ingin berinteraksi dengan orang yang terlalu sombong atau arogan. Isolasi sosial yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik seseorang.


Jadi, sikap-sikap negatif seperti amarah yang tidak terkendali, iri, dan sombong dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan seseorang. Memang, dampaknya lebih terkait dengan kesejahteraan mental dan hubungan sosial daripada dampak langsung pada tubuh fisik.


Dalam jangka panjang, stres kronis yang disebabkan oleh sikap-sikap ini dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular, kekebalan tubuh, dan kesejahteraan fisik secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola emosi negatif tersebut dengan cara yang sehat, seperti mengatur stres, memperkuat hubungan sosial yang positif, serta mengembangkan sikap rendah hati, empati, dan penghargaan terhadap orang lain.

Tags

Post a Comment

0Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*